MERANCANG KEPEMIMPINAN KAUM MUDA
Oleh : Sunardi Panjaitan
Reformasi yang sudah berjalan 10 tahun, ternyata tidak memberikan dampak positif bagi perjalanan bangsa ini. Terbukti setelah 10 tahun reformasi, masalah yang datang silih berganti menimpa negeri ini. Di mulai dari tingginya tingkat kemiskinan dan pengangguran, korupsi yang semakin merasuki sendi-sendi kehidupan negara (data Kompas 21/07/08, hampir diseluruh Indonesia terjadi korupsi oleh pejabat negara) tidak hanya di daerah, anggota DPR bahkan semakin banyak yang terlibat korupsi), serta lemahnya penegakan hukum.
Banyaknya masalah yang menerpa negeri ini, diakibatkan tidak adanya manajemen kenegaraan yang baik. Ironisnya, pejabat-pejabat yang saat ini duduk dalam struktur pemerintahan, masih didominasi oleh orang-orang yang menikmati kenikmatan menjadi penguasa selama orde baru berkuasa. Hal ini disebabkan gerakan kaum muda dan mahasiswa pada awal reformasi hanya memberikan cek kosong kepada penguasa.
Di akui atau tidak, gerakan mahasiswa pada 1998, hanya bertujuan untuk menjatuhnya rezim orde baru, tanpa mempersiapkan skenario kepemimpinan yang akan menggantikan rezim tersebut. Pada titik ini, gerakan mahasiswa bisa dikatakan gagal dalam proses kepemimpinan.
Setelah reformasi berhasil dan Soeharto sebagai penguasa orde baru turun dari kursi kepresidenan, tidak sepenuhnya berani untuk tampil dalam politik praktis. Hal ini berlangsung sampai saat ini. Kaum muda masih enggan untuk terjun langsung dalam politik. Kaum muda lebih memilih untuk berkarir diluar politik. Tiap hari, media-media nasional, di isi oleh tulisan-tulisan aktivis muda yang berisi kritik dan hujatan terhadap pemerintah.
Kenyataan bahwa saat ini, kehadiran kepemimpinan kaum muda dalam politik Indonesia, semestinya disadari oleh kaum muda Indonesia. Kesadaran yang diharapkan mendorong segenap kaum muda untuk segera mempersiapkan dan merancang prosesi pergantian generasi. Karena pada hakikatnya kita membutuhkan wajah-wajah baru. Sehingga muka lama yang hampir usang itu bisa tergantikan dengan muka baru yang lebih muda serta juga memiliki cita-cita dan semangat baru.
Indonesia membutuhkan pemimpin dari kaum muda yang mampu merepresentasikan wajah baru kepemimpinan bangsa. Ini bukan tanpa alasan, karena kaum muda dapat dipastikan hanya memiliki masa depan dan nyaris tidak memiliki masa lalu. Dan ini sesuai dengan kebutuhan Indonesia kini dan ke depannya yang perlu mulai belajar melihat ke depan, dan tidak lagi berasyik-masyuk dengan tabiat yang suka melihat ke belakang. Kita harus segera maju ke kepan dan bukan berjalan ke masa lalu. Dan secara filosofisnya, masa depan itu adalah milik kaum muda.
Keengganan kaum muda untuk terlibat langsung dalam politik praktis seperti partai politik harus segera ditinggalkan. Dalam sistem demokrasi Indonesia, partai politik masih menjadi jalan utama untuk mencapai tujuan dalam proses politik. Walau calon independen sudah dibuka, namun peluangnya masih terlalu kecil. Masih bertahannya muka-muka lama dalam kepemimpinan nasional bukan sepenuhnya salah politikus lama, akan tetapi didukung juga oleh keengganan kaum muda untuk masuk ke dalam jalur utama perpolitikan tersebut.
Disamping itu, kaum muda harus menyamakan persepsi tentang urgennya kepemimpinan kaum muda dalam menjawab kebutuhan bangsa ke depan. Urgensi kepemimpinan kaum muda yang disadari oleh pemikiran kolektif bahwa generasi pemimpin yang ada saat ini sudah berumur tua dan layak untuk diganti dengan generasi yang lebih muda. Inilah kesamaan persepsi yang diharapkan memacu para pemuda untuk bersungguh-sungguh mempersiapkan diri sebagai pemimpin dan mengambil kepemimpinan itu pada saatnya tiba. Jadi, cita-cita memimpin dari para pemuda benar-benar diharapkan ada di dalam dada mereka, baik secara individu maupun organisasi.
Seiring dengan berbagai upaya di atas, gerakan moral dan intelektual dalam memperbaiki akhlak bangsa juga menjadi agenda utama kaum muda dalam hal mempersiapkan pergantian generasi. Sehingga generasi yang muncul tidak hanya pada tataran kepemimpinan semata, tetapi lebih dari itu, pemimpin dari generasi baru juga memimpin masyarakat generasi baru yang lebih bermoral, lebih intelektual dan lebih berakhlak. Jadi, upaya-upaya persiapan pergantian generasi oleh kaum muda tidak hanya pada tataran struktural saja, tapi juga berbarengan dengan upaya-upaya kultural di kalangan akar rumput.
Kini, keberanian kaum muda benar-benar diuji. Terutama keberanian untuk muncul ke tengah-tengah masyarakat dan ikut dalam percaturan kepemimpinan. Keberanian ke tengah masyarakat lebih kepada nyali untuk menjadi orang baik, membina masyarakat, menjadi teladan dan tokoh yang mencerahkan mereka. Sedangkan pada percaturan kepemimpinan, pilihannya tentu lebih kepada keikutsertaan kaum muda dalam ranah politik praktis dan kepemimpinan institusi-institusi publik.
Download artikel ini:
http://rapidshare.com/files/165862781/MERANCANG_KEPEMIMPINAN_KAUM_MUDA.rtf.html
Selamat Datang di Jurnal INTUISI, Blog resmi LAPMI Jaksel
Selamat Datang di Jurnal INTUISI, Blog resmi LAPMI Jaksel.
Terima kasih atas kunjungan Anda sekalian. Jurnal INTUISI, sebagai blog resmi LAPMI HMI MPO Cabang Jakarta Selatan, berusaha menyuguhkan update informasi maupun kajian yang berlangsung di seputar lingkungan HMI MPO Cabang Jakarta Selatan. Kami berharap, para pengunjung sekalian dapat menikmati suguhan ini dan meninggalkan catatan-catatan kecil demi perbaikan ide-ide kami di masa yang akan datang. Sebab, Jurnal INTUISI hadir untuk menangkap pengetahuan secara keseluruhan!
Tim LAPMI Jaksel
Terima kasih atas kunjungan Anda sekalian. Jurnal INTUISI, sebagai blog resmi LAPMI HMI MPO Cabang Jakarta Selatan, berusaha menyuguhkan update informasi maupun kajian yang berlangsung di seputar lingkungan HMI MPO Cabang Jakarta Selatan. Kami berharap, para pengunjung sekalian dapat menikmati suguhan ini dan meninggalkan catatan-catatan kecil demi perbaikan ide-ide kami di masa yang akan datang. Sebab, Jurnal INTUISI hadir untuk menangkap pengetahuan secara keseluruhan!
Tim LAPMI Jaksel
Ada Apa di Jurnal INTUISI?
- Update Jurnal INTUISI Versi Cetak
- Editorial Aktual
- Update Info HMI JakSel
- Opini Beragam
- Kajian Mendalam
- Fitur Tambahan Seru
- Partisipasi Terbuka
Jumat, 21 November 2008
MERANCANG KEPEMIMPINAN KAUM MUDA
Langganan:
Comment Feed (RSS)
Follow Up LK 1
Artikel Terpopuler
Widget edited by Anang
Tentang LAPMI Jaksel
- LAPMI HMI MPO Jaksel
- Ciputat, Jakarta Selatan/Tangerang Selatan, Indonesia
- Blog ini dikelola oleh LAPMI HMI MPO Cabang Jakarta Selatan sejak 30 Oktober 2008. LAPMI adalah singkatan dari Lembaga Pers Mahasiswa Islam. Blog ini diharapkan menjadi media di dunia maya untuk mempublikasikan karya-karya LAPMI HMI MPO Jaksel. Direktur Utama: Daimah Fatmawati Direktur Litbang: Bahrul Haq Al-Amin Direktur Penerbitan: Sunardi Panjaitan. Selamat menyimak!
Personel LAPMI Jaksel
- Daimah Fatmawati as Direktur Utama
- Sunardi Panjaitan as Direktur Penerbitan
- Bahrul Haq Al-Amin as Direktur Litbang
- Iffati Zamimah as Sekretaris LAPMI
Notifikasi Email
Masukkan alamat email Anda untuk mendapatkan pemberitahuan jika ada artikel/berita terbaru!
|