MENCONTOH AHMADINEJAD
Oleh: M. Insan Kamil*
Keterpurukan bangsa pada saat ini adalah karena tidak adanya publik figur yang diakui oleh semua pihak. Alih-alih setelah menjadi penguasa mereka merangkul rakyat yang dibawah, malah sebaliknya, egoisitas seorang pemimpin (sebenarnya bukan seorang pemimpin) timbul setelah kantongnya jebol setelah pemilu. Akibatnya pun akan semakin fatal, yakni hendak mengembalikan harta bendanya ketika dia menjadi penguasa.
Hal ini terbukti pada pemilu sebelumnya, konon harta kekayaan bagi inkamben makin bertambah setelah dilakukan pemeriksaan keuangan. bagaiman nasib rakyat yang terbuai janji-janjinya bisa bertahan hidup di bawah kemelaratan para hipokritas konglomerat! atau yang paling menyedihkan lagi adalah ketika lawan dari politik dia menang dalam pemilu, si lawan yang kalah dalam kontestasi politik akan membuat ulah di tingkat bawah, memonopoli pasar, mengacaukan perekonomian di sektor riil.
Inilah budaya demokrasi negara kita. Demokrasi yang dianggap democrazy ini ternyata banyak didambakan oleh mereka yang menjadi calon-calon akan tampil di pemilu 2009 nanti. Apakah mereka tidak malu, usia sudah berumur, respon masyarakat sudah lemah, mereka masih mau menjadi pemimpin negeri yang konon subur tanahnya. Sehingga bukan hanya pohon singkong dapat ditanam dinegeri ini, uang pun (Investor) dapat menjadi kekayaan yang berlipat ganda setelah dipupuk oleh keringat anak-anak bangsa.
Lalu apa yang didambakan oleh para penguasa yang ingin merebut kembali kekuasaan yang telah didapatkannya? apakah ingin menjadi petani yang handal dalam memanen keuntungan negara? negara ini tidak lebih seperti kandang babi, lingkungan yang kotor sehingga dipenuhi oleh para tikus-tikus yang ikut berpartisipasi menghabiskan sisa-sisa kotoran rumah pemilik kandang, perilaku-perilaku yang tak kenal moral dan etika. Yang semuanya itu pantaslah dianalogikan terhadap negeri ini.
Kenapa kita tidak mencontoh Iran? kenapa Revolusi tidak dikumandangkan di Negara ini? "kalo hanya sebatas reformasi she cuma dicukur kepalenye doang , yang bawahnye gimane bang?" itulah yang sering dipertanyakan orang kenapa di era reformasi ini masih saja terjadi krisis ekonomi, padahal 10 tahun yang lalu pemimpin-pemimpin sudah diganti. Kenapa masih saja ada slash antar suku dan perbedaan? padahal dari segi kultural, Indonesia ini adalah negara Plural dengan etnis dan budaya. Kenapa masih saja terjadi tindak kriminal dengan rekor tertinggi di Asia? padahal banyak instansi-instansi didirikan untuk perlindungan masyarakat. Kenapa masih saja ada pemimpin yang bermisikan ingin merubah bangsa? padahal untuk mengurus rumah tangga saja masih carut-marut, apalagi masyarakat ingin memilih dia sebagai pemimpin!!?
aayi_651: "tandang ke gelanggang walau hanya seorang..."
Jadilah pejuang, jangan jadi seorang pecundang
* Ketua Umum HMI MPO Cabang Jakarta Selatan 2008-2009
Download artikel ini:
http://rapidshare.com/files/160939378/mencontoh_ahmadinejad.rtf.html
Selamat Datang di Jurnal INTUISI, Blog resmi LAPMI Jaksel
Selamat Datang di Jurnal INTUISI, Blog resmi LAPMI Jaksel.
Terima kasih atas kunjungan Anda sekalian. Jurnal INTUISI, sebagai blog resmi LAPMI HMI MPO Cabang Jakarta Selatan, berusaha menyuguhkan update informasi maupun kajian yang berlangsung di seputar lingkungan HMI MPO Cabang Jakarta Selatan. Kami berharap, para pengunjung sekalian dapat menikmati suguhan ini dan meninggalkan catatan-catatan kecil demi perbaikan ide-ide kami di masa yang akan datang. Sebab, Jurnal INTUISI hadir untuk menangkap pengetahuan secara keseluruhan!
Tim LAPMI Jaksel
Terima kasih atas kunjungan Anda sekalian. Jurnal INTUISI, sebagai blog resmi LAPMI HMI MPO Cabang Jakarta Selatan, berusaha menyuguhkan update informasi maupun kajian yang berlangsung di seputar lingkungan HMI MPO Cabang Jakarta Selatan. Kami berharap, para pengunjung sekalian dapat menikmati suguhan ini dan meninggalkan catatan-catatan kecil demi perbaikan ide-ide kami di masa yang akan datang. Sebab, Jurnal INTUISI hadir untuk menangkap pengetahuan secara keseluruhan!
Tim LAPMI Jaksel
Ada Apa di Jurnal INTUISI?
- Update Jurnal INTUISI Versi Cetak
- Editorial Aktual
- Update Info HMI JakSel
- Opini Beragam
- Kajian Mendalam
- Fitur Tambahan Seru
- Partisipasi Terbuka
Kamis, 06 November 2008
MENCONTOH AHMADINEJAD
Langganan:
Comment Feed (RSS)
Follow Up LK 1
Artikel Terpopuler
Widget edited by Anang
Tentang LAPMI Jaksel
- LAPMI HMI MPO Jaksel
- Ciputat, Jakarta Selatan/Tangerang Selatan, Indonesia
- Blog ini dikelola oleh LAPMI HMI MPO Cabang Jakarta Selatan sejak 30 Oktober 2008. LAPMI adalah singkatan dari Lembaga Pers Mahasiswa Islam. Blog ini diharapkan menjadi media di dunia maya untuk mempublikasikan karya-karya LAPMI HMI MPO Jaksel. Direktur Utama: Daimah Fatmawati Direktur Litbang: Bahrul Haq Al-Amin Direktur Penerbitan: Sunardi Panjaitan. Selamat menyimak!
Personel LAPMI Jaksel
- Daimah Fatmawati as Direktur Utama
- Sunardi Panjaitan as Direktur Penerbitan
- Bahrul Haq Al-Amin as Direktur Litbang
- Iffati Zamimah as Sekretaris LAPMI
Notifikasi Email
Masukkan alamat email Anda untuk mendapatkan pemberitahuan jika ada artikel/berita terbaru!
|